SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Nama :
Khalimatus Sa’diyah
NPM :
1411030168
Kelas :
E
Jurusan : MPI
Fungsi dan Level Manajemen
1.
Manajemen
Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas
pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari
organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang
dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk
membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer
dibawahnya.
Top
Level Management terdiri dari Direksi (BOD) dan Chief Executive Officer
(CEO). Chief Executive Officer juga disebut General Manager (GM) atau Managing
Director (MD) atau Presiden. Direksi adalah wakil dari Pemegang Saham, yaitu
mereka dipilih oleh Pemegang Saham perusahaan. Demikian pula, Chief Executive
Officer dipilih oleh Dewan Direksi dari suatu organisasi.
Jenis SI dilevel atas ini adalah: sistem
informasi eksekutif EIS: executive information system) atau ((executive support
systemexecutive system))
Tanggung jawab dari manajer
puncak adalah keseluruhan kinerja dan keefektifan dari suatu perusahaan.
Manajer tingkat puncak membuat kebijakan, keputusan dan strategi yang berlaku
secara umum pada suatu perusahaan. Manajer puncak juga yang melakukan hubungan
dengan perusahaan lain dan pemerintah.
Peran utama dari manajemen tingkat atas dapat
diringkas sebagai berikut:
a. Manajemen
tingkat atas menentukan tujuan, kebijakan dan rencana organisasi.
b.
Mereka memobilisasi (merakit dan membawa
bersama-sama) sumber daya yang tersedia.
c.
Manajemen tingkat atas kebanyakan bekerja
dari pemikiran, perencanaan dan memutuskan. Oleh karena itu, mereka juga
disebut sebagai Administrator dan Otak organisasi.
d.
Mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam
perencanaan dan pengorganisasian.
e.
Mereka mempersiapkan rencana jangka panjang
dari organisasi yang umumnya dibuat untuk 5 sampai 20 tahun.
f.
Manajemen tingkat atas memiliki kewenangan dan
tanggung jawab maksimum. Mereka adalah otoritas atas atau akhir dalam
organisasi. Mereka bertanggung jawab langsung kepada Pemegang Saham, Pemerintah
dan Masyarakat Umum. Keberhasilan atau kegagalan organisasi sangat tergantung
pada efisiensi dan pengambilan keputusan.
g.
Mereka membutuhkan lebih banyak keterampilan
konseptual dan kurang dalam keterampilan teknis.
2.
Manajemen Menengah
(Middle Management)
Manajer
tingkat menengah berada di antara manajer puncak dan manajer lini pertama.
Manajer ini bertugas mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan
yang diambil oleh manajer tingkat atas atau puncak.
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian
interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan
memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan
memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi,
direktur produk.
Middle
Level Management terdiri dari Kepala Departemen (HOD), Manajer Cabang, dan
Eksekutif Junior. Kepala Departemen adalah Manajer Keuangan, Manajer Pembelian,
dan lain-lain. Manajer Cabang adalah kepala cabang atau unit lokal. Junior
Eksekutif adalah Asisten Manajer Keuangan, Asisten Manajer Pembelian, dan
lain-lain. Manajemen tingkat Tengah dipilih oleh Manajemen Tingkat Atas.
Jenis SI level menengah: Sistem pakar (expert
systemexpert system); jarinngan neural buatan (ANN : ); artificial neural
networkartificial network); sistem pendukung keputusan (DSS : ); decision
support systemdecision system); GSS (); (roup support systemroup system);
sistem ); informasi geografik (GIS : geogragraphic information
systemgeogragraphic system).
Manajemen
tingkat menengah lebih menekankan pada tugas sebagai berikut:
a. Manajemen tingkat menengah memberikan rekomendasi (saran) kepada
manajemen tingkat atas.
b. Menjalankan kebijakan dan rencana yang dibuat oleh manajemen tingkat
atas.
c. Mengkoordinasikan kegiatan dari semua departemen.
d. Mereka juga harus berkomunikasi dengan manajemen tingkat atas
dan manajemen tingkat yang lebih rendah.
e. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu dalam koordinasi dan
berkomunikasi.
f. Mereka mempersiapkan rencana jangka pendek departemen mereka
yang umumnya dibuat untuk 1 sampai 5 tahun.
g. Manajemen Tingkat
menengah memiliki keterbatasan wewenang dan tanggung jawab. Mereka adalah
perantara antara manajemen tingkat atas dan manajemen yang lebih rendah.
h. Mereka bertanggung jawab langsung kepada CEO dan dewan direksi.
i. Memerlukan keterampilan lebih dalam manajerial dan teknis dan
kurang dalam keterampilan konseptual.
3.
Manajemen
Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang
telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga
memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, artinya keahlian yahng mencakup
prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: bureaucrat/pengawas
produksi, mandor.
Low Level
Management terdiri dari mandor dan pengawas. Mereka dipilih oleh manajemen
tingkat menengah. Disebut juga tingkat Pengawas / Supervisor atau
First Line of Management.
Manajer tingkat bawah ini
kebanyakan melakukan pengawasan atau supervisi para karyawan dan memastikan
strategi, kebijakan dan keputusan yang telah diambil oleh manajer puncak dan
menengah telah dijalankan dengan baik. Manajer lini pertama juga memiliki andil
dan turut serta dalam proses pengimplementasian strategi yang telah ditetapkan.
Jenis SI dilevel bawah: TPS
((transaction processing systemtransaction system), PCS (), (Process control
systemProcess system)).
Manajemen tingkat yang lebih rendah
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Manajemen tingkat rendah mengarahkan para pekerja / karyawan.
b.
Mereka mengembangkan moral pada para pekerja.
c.
Mereka memelihara hubungan
antara pekerja dan manajemen tingkat menengah.
d.
Manajemen tingkat yang lebih
rendah menginformasikan para pekerja tentang keputusan yang diambil oleh
manajemen. Mereka juga menginformasikan manajemen tentang kinerja, kesulitan,
perasaan, tuntutan, dan lain-lain dari para pekerja.
e.
Mereka menghabiskan lebih banyak
waktu dalam mengarahkan dan mengendalikan.
f.
Manajer tingkat yang lebih rendah
membuat rencana harian, mingguan, dan bulanan.
g.
Mereka memiliki kewenangan
terbatas,tetapi tanggung jawab penting untuk mendapatkan pekerjaan yang
dilakukan dari para pekerja. Mereka secara teratur melaporkan dan bertanggung
jawab langsung kepada manajemen tingkat menengah.
h.
Seiring dengan pengalaman dan
manajemen dasar keterampilan, mereka juga memerlukan keterampilan yang lebih
teknis dan kemampuan berkomunikasi.
Hierarki Manajemen :
Dari sisi jumlah, jumlah dari atas ke bawah
berbentuk kerucut atau piramida, yaitu semakin tinggi level atau tingkatan
seorang manajer, maka semakin sedikit jumlah manajer pada tingkatan tersebut.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
sasaran organisasi.
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan
struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional,
manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah,
dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana
jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini
adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
1.
Manejemen lini pertama (first-line
management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
2.
Manajemen tingkat
menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3.
Manajemen puncak (top
management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive
Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada
organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan
oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek
lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan
tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
1.
Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada
suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
2.
Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua
kegiatan unit.
Didalam
melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau
keahlian yang berbeda yaitu:
1.
Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu
keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang
teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2.
Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu
keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
3.
Keterampilan Manajer.
Secara umum,
terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1.
Keterampilan konseptual Ketrampilan
atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh
kepentingan dan kegiatan organisasi.
2.
Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk
saling bekerja sama dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3.
Keterampilan Administrasi Kemampuan yang
ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4.
Keterampilan Teknik Kemampuan untuk
menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang
tertentu.
Robert L. Katz
pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat
atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan
gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja
yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
Fungsi-fungsi keorganisasian agak terpisah
dalam hal kegiatan dan ditentukan secara manajerial sebagai tanggung
jawab sendiri-sendiri. Karena itu sebuah SIM dapat dipandang sebagai sebuah
gabungan sistem-sistem informasi, sebuah sistem untuk setiap fungsi utama
keorganisasian. Subsistem-subsistem akan berbeda pada
organisasi satu dengan lainnya.
Tetapi gagasan dasarnya tetap
sama untuk mengenali fungsi-fungsi pokok
atas mana subsistem dapat dirancang. Subsistem ini dapat pula
dibagi menjadi beberapa subsistem yang lebih kecil.
Komentar
Posting Komentar